Pernahkah kamu mengalami burnout, cemas, ataupun merasa tidak produktif ? Yup tentu sebagian besar kita pernah mengalami hal-hal tersebut dan masing-masing orang punya strategi khusus untuk mengatasinya. Pada kesempatan kali ini saya akan coba membahas tentang salah satu strategi yaitu “Digital Minimalism”. Apa sih itu digital minimalism ? sebelum kesana mari kita bahas dulu mengenai alasan mengapa penting untuk mengelola penggunaan teknologi, diantaranya adalah:

• Dampak pada kesehatan mental: Penggunaan berlebihan teknologi khusunya media sosial dapat menyebabkan stress, kecemasan, dan gangguan tidur. Mengelola penggunaannya dapat membantu menjaga kesehatan mental.

• Produktivitas yang lebih baik: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengganggu produktivitas. Dengan mengelola penggunaan teknologi, kita dapat fokus pada tugas yang penting saja tanpa terdistraksi.

• Waktu luang yang lebih bermakna: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial atau aplikasi yang kurang penting. Seharusnya dapat digunakan untuk aktivitas atau hobi yang bermanfaat.

Mengelola penggunaan teknologi dapat membuka peluang untuk hidup yang lebih seimbang, produktif, dan menyehatkan secara mental dan emosional.

Berikut statistik singkat mengenai dampak overload informasi pada produktivitas yang dapat memberikan gambaran tentang betapa pentingnya mengelola informasi:

• Menurut McKinsey Global Institute: Karyawan menghabiskan rata-rata 28% dari waktu kerja mereka untuk membaca dan menjawab email, yang dapat mengganggu fokus pada tugas utama.

• Studi dari University of California, Irvine: Setelah terganggu oleh notifikasi, butuh sekitar 23 menit bagi seseorang untuk kembali ke tugas awal, yang mengurangi efisiensi dan fokus.

• Penelitian oleh RescueTime: Pengguna rata-rata membuka aplikasi dan situs web yang tidak relevan atau tidak penting selama lebih dari dua jam per hari, mengurangi waktu yang bisa digunakan untuk tugas produktif.

Statistik ini menyoroti bagaimana overload informasi dari teknologi dapat memberikan dampak negatif pada produktivitas, fokus, dan kualitas kerja. Mengelola aliran informasi menjadi kunci untuk mengingkatkan produktivitas secara keseluruhan.

Oke sekarang mari kita bahas “Apa itu digital minimalism ?" Digital minimalism adalah sebuah filosofi penggunaan teknologi dimana seseorang memusatkan waktu online-nya hanya pada segelintir aktifitas yang telah ia pilih dengan cermat dan membawa manfaat optimal bagi dirinya.

Digital minimalism bukanlah sekadar membatasi penggunaan teknologi semata, tetapi lebih kepada pendekatan yang berfokus pada nilai-nilai yang benar-benar penting dalam hidup, sambil menghilangkan gangguan dari teknologi yang tidak memberikan manfaat yang signifikan. Digital minimalism menekankan pentingnya menciptakan ruang mental yang tenang, meningkatkan fokus, dan mendukung keseimbangan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan teknologi secara sadar dan terencana.

Berikut prinsip-prinsip utama dalam konsep digital minimalism:

• Kesadaran (intentionality/awarness)_: Ini adalah cara kita untuk menggunakan teknologi. Artinya tidak menggunakan teknologi secara refleksif atau otomatis, tetapi dengan kesadaran penuh akan dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Kita harus memahami dengan jelas mengapa kita menggunakan suatu aplikasi atau perangkat serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi produktivitas, kesehatan mental, dan kebahagiaan.

• Pemilihan Selektif: Ini menekankan pada pemilihan yang selektif terhadap teknologi yang kita gunakan. Fokus pada integrasi teknologi yang penting dan memberikan manfaat nyata, sambil mengurangi dan mengeliminasi paparan dari yang tidak penting.

• Keseimbangan: Prinsi ini berkaitan dengan menemukan keseimbangan yang sehat antara teknologi dan kehidupan nyata. Tujuannya adalah untuk menggunakan teknologi sebagai alat yang mendukung kehidupan dan pekerjaan kita, bukan megendalikan kehidupan kita.

Prinsip-prinsip ini membimbing orang untuk lebih sadar, selektif, dan seimbang dalam penggunaan teknologi, sehingga menciptakan ruang untuk kehidupan yang lebih fokus, produktif, dan bermakna.

Sekarang mari kira bahas apa sih dampak dari overload informasi ? Terlalu banyak paparan teknologi dapat memiliki berbagai efek negatif pada kesehatan fisik, mental, dan sosial. Beberapa efek yang umumnya terkait dengan paparan berlebihan terhadap teknologi meliputi:

1. Gangguan tidur
2. Stress dan kecemasan
3. Kurangnya fokus dan produktivitas
4. Ketergantungan

Dengan menerapkan digital minimalism, setidaknya kita dapat tehindar dari dampak buruk tersebut. Berikut adalah beberapa manfaat dari pendekatan digital minimalism:

• Fokus yang lebih baik: Dengan mengurangi gangguan dari notifikasi dan informasi yang tidak penting, digital minimalism membantu meningkatkan kemampuan untuk fokus pada tugas yang sedang dilakukan. Ini memungkinkan kita untuk bekerja secara lebih efektif dan efisien.

• Peningkatan kreativitas: Dengan menciptakan ruang untuk pikiran yang lebih tenang dan tanpa gangguan, digital minimalism memfasilitasi kreativitas. Ini memberikan kesempatan bagi kita untuk merenung, berimajinasi, dan mengeksplorasi gagasan tanpa gangguan.

• Keseimbangan hidup: Dengan menggunakan teknologi secara lebih sadar dan terencana, digital minimalism membantu menciptakan keseimbangan yang sehat antara waktu yang dihabiskan di dunia digital dan kehidupan nyata. Ini memungkinkan kita untuk memiliki waktu yang lebih banyak untuk hal-hal yang bermakna di luar teknologi, seperti interaksi sosial langsung, olahraga, atau hobi yang disukai.

Berbicara tentang digital minimalism sangat erat kaitannya dengan menentukan prioritas. Untuk menentukan prioritas kita perlu mengidentifikasi aplikasi dan perangkat yang penting. Kita bisa membaginya dalam 2 kategori yaitu “Penting” dan “Mengganggu”. Hal ini tergantung dari prefrensi kita masing-masing. Contoh penting menurut saya yang sering digunakan untuk menungjang produktivitas adalah aplikasi kayak notion, email, whatsapp. Sedangkan contoh menggangu menurut saya adalah game online.